Apakah Anda Termasuk................?
Be the Best !!!
Di dalam masyarakat terutama di negara
berkembang, banyak sekali masyarakatnya yang terjangkit penyakit mitos-mitos
yang menyesatkan. Di antara mitos itu adalah: Mitos pendidikan, ’saya tidak bisa sukses karena pendidikan
saya rendah’. Mitos nasib,
’biar berjuang bagaimanapun, saya tidak mungkin sukses karena nasib saya memang
sudah begini dari sononya'. Mitos kesehatan,
merasa diri tidak kuat secara fisik. Mitos usia, ’ini pekerjaan untuk anak muda, saya terlalu tua untuk pekerjaan ini'. Mitos gender, ’jelas aja bisa, dia kan perempuan sayakan
pria' atau sebaliknya. Mitos shio,
’dia shio macan memang bisa sukses, saya kan shio babi' dan lain sebagainya.
Dan penyakit mitos-mitos lainnya.
Jika mitos-mitos itu telah dijadikan pedoman
hidup, maka nasib kita akan sulit berubah. Sikap mental negatif seperti di
atas, jelas merupakan pengertian yang salah. Apalagi jika sudah masuk ke alam
bawah sadar kita, maka akan membawa dampak sangat negatif dalam kehidupan kita
secara menyeluruh. Membuat kita kalah dan gagal sebelum berjuang!!!
Dalam memasuki dunia
bisnis, ada dua mitos yang berpengaruh paling besar, yaitu masalah modal dan pengetahuan/pendidikan.
Saya justru tidak memiliki keduanya saat memulai usaha dulu. Yang saya miliki
hanyalah ide membuat kartu kata-kata mutiara dan keberanian untuk mencoba. Saya
hanya memiliki kemampuan berpikir cepat serta sedikit kreativitas, dan
potensi diri itulah yang saya manfaatkan. Saya mengajar beberapa materi skill secara
privat untuk mendapatkan modal awal.
Jadi saya berangkat
tanpa modal, tanpa uang, tanpa pengetahuan yang memadai, tapi mana yang
mendahului usaha saya? Ide! Dan keyakinan bahwa saya bisa sukses, saya berhak
untuk sukses! Dengan pemahaman itu, muncul keberanian untuk mencoba.
Dari penolakan-penolakan dan melalui proses
perjuangan yang luar biasa ulet, ulet, dan ulet, usaha itu baru bisa berkembang
baik. Kegagalan dan penolakan adalah konsekuensi dari setiap keputusan yang
kita ambil. Kita hanya punya dua pilihan, berhasil atau gagal. Kuncinya dalah action
dan mental yang positif. Sebab kedua pilihan itu bisa jadi ’benar’ karena di
balik setiap kegagalan terdapat proses pendidikan, sebuah pelajaran untuk kita
berbuat dan bertindak lebih bijak di kemudian hari.
Seperti kata-kata
mutiara yang sering saya ucapkan: ”Harga
sebuah kegagalan dan kesuksesan bukan dinilai dari hasil akhir, tetapi dari
proses perjuangannya”.
Jika itu disadari oleh semua orang, maka tidak ada lagi yang namanya larut
dalam frustasi, kecewa, depresi, apatis, kehilangan motivasi, apalagi putus
asa.
TETAP MENJADI YANG
TERBAIK. Memang bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan.
Perlu motivasi yang kuat, komitmen pada tujuan, serta melewati proses latihan
dalam praktek kehidupan yang nyata. Sebagai manusia yang mengerti, menyadari,
dan dapat berpikir jernih, maka kita harus bisa dan berani menentukan sikap
dengan segenap tenaga, waktu, dan pikiran untuk tetap mengembangkan diri
semaksimal mungkin.
Ilmu untuk memelihara motivasi diri bisa
dipelajari oleh siapa pun. Salah satu latihan yang paling mudah untuk
menguatkan diri sendiri adalah melakukan self talk. Kita gali
potensi-potensi positif dalam diri kita dengan melakkukan dialog dengan diri
kita sendiri.
Yakinkan bahwa diri kita
memiliki kemapuan untuk sukses. Jika orang lain bisa sukses, kita pun
mempunyai hak untuk sukses sama seperti mereka.
Keyakinan kepada Tuhan,
serta doa dan praktek dalam kehidupan ini merupakan upaya yang mampu memberikan
kekuatan motivasi diri yang luar biasa.
Sikap mental lain yan perlu kita pelihara
adalah menyadari bahwa sukses yang kita raih bukan hanya sekedar mengandalkan
diri sendiri, selalu ada andil orang lain di dalamnya. Rendah hati adalah kata
kuncinya, tetapi sebaliknya, tidak rendah diri pada saat mengalami kegagalan.
Dengan demikian tidak
hanya semakin dewasa dalam mengarungi kehidupan ini, yang pasti kualitas
kehidupan kita akan semakin baik, semakin sukses, yang pada akhirnya akan
bermanfaat pula bagi orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar